Wednesday, 8 May 2019
Agar Dapat Mengurangi Konflik Pada Lingkungan Kerja, Kamu Harus Tahu Cara-cara Negosiasi Berikut Ini!
Negosiasi sendiri merupakan sebuah bentuk komunkasi antara dua pihak atau lebih untuk mencapai sebuah kesepakatan yang merupakan kepentingan bersama. Dalam hal ini tentu terjadi diskusi. Negosiasi bukanlah hal yang asing. Kita bahkan sering melakukannya secara tidak sadar. Namun, dalam hal ini, kita akan membahas mengenai negosiasi industrial.
Negosiasi industrial merupakan bentuk negosiasi dalam lingkungan kerja. Bahkan sejak awal kita melakukan tahapan wawancara, kita tengah melakukan proses negosiasi. Kamu yang mungkin pernah melamar kerja, pasti pernah melakukan negosiasi terkait waktu bekerja, beban kerja bahkan hingga menyangkut urusan upah.
Beberapa waktu lalu, saya menghadiri acara yang diselenggarakan oleh Dinas ketenagakerjaan dan transmigrasi. Mereka membahas terkait negosiasi dalam lingkungan kerja. Hal ini didasari oleh maraknya konflik antara pengusaha dan karyawan yang pada akhirnya berujung di meja hijau. Tentu kita semua tidak menginginkan hal serupa terjadi pada diri maupun keluarga kita. Oleh sebab itu, saya akan berbagai tentang kondisi apa saja yang membuat orang atau pihal tersebut melakukan negosiasi. Dan apa saja cara dalam melakukan negosiasi.
Ada konflik tentu ada negosiasi agar tercapai kesepakatan yang dapat menguntungkan kedua belah pihak. Beberapa kondisi dilakukannya negosiasi adalah sebagai berikut.
Adanya Isu Yang Ingin Dinegosiasikan
Hal ini jelas penting, sebab buat apa berkumpul, jika tidak ada topik yang akan di bahas. Isu yang diangkat pun harus jelas-jelas merupakan masalah. Bukan asal main protes sana sini.
Adanya Interdependensi
Maksudnya adalah kedua belah pihak adalah sosok yang saling membutuhkan atau ketergantungan. Dalam dunia kerja, perusahaan membutuhkan karyawan dan begitu pula sebaliknya.
Adanya Konflik Kepentingan
Rasa tidak adil merupakan salah satu faktor pemicu konflik dalam dunia kerja. Ada yang merasa sudah bekerja keras tapi tidak mendapatkan penghargaan yang layak dan mungkin juga sebaliknya.
Nah, ketiga hal di atas merupakan sebagian kecil dari beberapa isu yang dapat menyebabkan sebuah negosiasi terjadi. Untuk menyikapi isu-isu tersebut ada baiknya tidak langsung melaporkannya pada pihak disnaker apalagi melibatkan kepolisian. Kamu bisa melakukan beberapa tahapan negosiasi berikut untuk mendapatkan keputusan yang sama-sama menguntungkan. Beberapa diantaranya, seperti:
Pengumpulan Informasi
Hal ini menjadi salah satu hal paling penting dalam bernegosiasi. Jangan sampai kamu membahas hal-hal yang tidak real atau kabar burung yang pada akhirnya memperpanjang konflik itu sendiri. Agar informasi yang kamu miliki lebih akurat, kamu bisa melampirkan bukti-bukti.
Fokus
Kamu harus tetap fokus terhadap masalah yang akan kamu negosiasikan. Jangan sampai keluar kemana-mana. Pastikan apa yang kamu utarakan merupakan hal yang dapat dipertanggungjawabkan. Kamu bisa mencatatnya agar apa yang ingin kamu bahas bisa tetap berada pada jalurnya.
Pahami Pihak Mitra Runding
Kamu juga harus mengetahui mitra rundingmu. Pastikan mitra runding merupakan orang yang dapat mengambil keputusan. Entah Ia sebagai pemilik perusahaan maupun yang dikuasakan. Jangan sampai, sudah jauh bernegosiasi, hasilnya malah menunggu keputusan pihak lainnya. Kamu harus benar-benar pastikan hal ini.
Persiapkan Strategi Negosiasi
Kamu harus dapat mempersiapkan strategi dalam bernegosiasi. Jika peserta negosiasi lebih dari satu orang dari satu tim, maka kamu harus pastikan persamaan presepsi. Jangan sampai ada ketidaksesuaian pendapat dalam mengutarakan isu atau maksud dari dilakukannya negosiasi itu sendiri.
Kesepakatan Antara Kedua Belah Pihak
Ada baiknya sebelum melakukan negosiasi kamu harus melakukan kesepakatan terkait tempat, waktu serta hal lain yang kemungkinan dibutuhkan selama melangsungkan negosiasi. Hal ini bertujuan agar proses negosiasi dapat berjalan lancar dan nyaman.
Jika sudah memahami setiap tahapannya, kamu bisa mulai bernegosiasi dengan cara-cara berikut ini:
Yang pertama adalah membangun suasana yang nyaman. Pastikan emosi dan ego diredam terlebih dahulu. Selain tidak menimbulkan pertengkaran, hal ini juga dapat menjadikan pikiran tenang dan dapat mengambil keputusan dengan bijak dan juga logis. Pada forum negosiasi yang normal, biasanya dari kedua belah pihak saling memperkenalkan diri.
Yang kedua, kamu bisa masuk pada pokok permasalahan atau isu yang akan menjadi bahan negosiasi. Sebelum mulai, kamu bisa menyepakati berapa lama negosiasi ini berlangsung dan kapan saja diperlukan jeda untuk istirahat. Sampaikan informasi yang kamu miliki secara detail dan segala yang kamu gelisahkan secara berurutan.
Yang berikutnya adalah mulailah diskusi mengenai apa yang dipermasalahkan. Pastikan tetap saling menghargai. Jika ada yang berbicara, baiknya pihal lain menyimak, dan begitu pula sebaiknya. Agar pokok permasalahan dapat ditangkap dengan baik.
Selanjutnya adalah kesepakatan. Buatlah kesepakatan yang dapat menguntungkan kedua belah pihak. Kalaupun ada yang tidak sesuai dengan tuntutan, pastikan hal itu logis dan masih dapat diterima dengan baik.
Nah, beberapa cara di atas memang terlihat sepele. Namun, tidak jarang ada yang menyikapinya dengan emosi. Atau ada pula yang melakukan negosiasi secara brutal yang berujung tidak adanya penyelesaian. Kita semua boleh mempraktekkannya. Masih banyak hal lagi terkait negosiasi. Namun, akan saya bahas di lain kesempatan, ya.
terima kasih ilmu ttg negosiasiny mb, info seperti ini sgt dbutuhkn oleh stiap pekerja di jaman skg sbg salah satu cara memproteksi diri di tmpat krja.
ReplyDeleteMemang ya mbak, bekerja dimanapun apapun profesi ilmu negoisasi itu harus dipahami oleh semua pihak. Agar terhindar dari benturan yang merusak
ReplyDeleteNah ini perlu banget trik bernegosiasi, agar terhindar dari kemungkinan-kemungkinan yang tidak diharapkan.
ReplyDeleteanak anak kita perlu banget belajar negoiasi, biaranya gak pakai emosi
ReplyDelete#bicara
DeleteSaya pernah menjadi karyawan di sebuah perusahaan. Masalah negosiasi ini memang hal yang rumit dilakukan antara pihak perusahaan dan karyawan. Harus tahu ilmunya ya Mbak. Terima kasih sharingnya.
ReplyDeleteMenurutku negoisasi penting banget baik ke dalam manajemen maupun ke (calon) klien :)
ReplyDeleteWuoiih....berat ilmunya mbak. .Mantul banget, negosiasi sangat diperlukan utk kita dlm berorganisasi baik internal dan eksternal
ReplyDeleteyes bener banget sih suasana nyaman. kadang kalau diawal kita sudah welcome gampang banget negosiasi berlangsung hehe. beberapa kali dulu pas kerja suka ikut si bos meeting sama klien. terus paham deh sama negosiasi, apalagi suasana nyaman itu. wah, ilmu banget ini, makasih mba sharingnya.
ReplyDeleteYup benar, hubungan di tempat kerja butuh komunikasi yang baik, saling menghargai, tanpa ada saling sikut satu sama lain. Lingkungan kerja yang nyaman memang bisa bikin Kita betah.
ReplyDeletesaya dulu pernah kerja di bagian procurement, ada sesi bidding dan juga negotiation. Memang kedua belah pihak harus saling mengerti kondisi masing-masing, agar hasil negosiasi memang menguntungkan kedua belah pihak.
ReplyDeletePraktiknya, negosiasi tak hanya dibutuhkan dalam dunia kerja ya, mbak. Seluruh bidang kehidupan butuh hal satu ini agar tercapai win-win solution, baik bersama anak, pasangan, dan orang tua.
ReplyDeleteNegosiasi dalam dunia kerja memang banyak yang berakhir di meja hijau. Karenanya dalam negosiasi itu egi dan emosi harus disingkirkan dulu ya, mba.
ReplyDeleteTFS mbak... Kalau negosiasi lancar tak perlulah ya sampai ke meja hijau atau demo mogok kerja
ReplyDeleteBoleh juga nih strategi negosiasinya Mbak. Terutama memang harus dimulai dengan kondisi tenang dan usahakan tidak dalam kondisi yang emosi ya mbak biar negosiasinya bisa berjalan lancar dan tidak berujung ricuh.
ReplyDeleteKalau kerja di tempat lingkungan yg nyaman jdi smngat ya mb. Klu sbaliknya g nyaman jd gk betah. Mksh deh atas info strateginya. Mg2 kita semua antemg n nyamn d tempat kerja..aamiin..
ReplyDeleteSaya sangat setuju bahwa salah satu keberhasilan sebuah negosiasi adalah ketika kedua belah pihak meredam ego dan wmosi. Semakin kita menuroti wmosi, maka kata-kata semakin tidak terkontrol dan semakun besar kemungkinan mwnjadi kalah dalam negosiasi itu.
ReplyDeleteSaat bernegosiasi, emosi dan ego memang harus bisa dikontrol dengan baik. Kalau bawaannya emosi, byeee deh. Anyway thanks sharingnya ya Mbak :)
ReplyDeleteSangat perlu mengontrol emosi, ya, Mbak...menarik sekali informasinya buat saya yang baru tahu soal ini...
ReplyDeleteNegosiasi memang butuh ilmu, ya. Apalagi kalau kita jadi pemimpin negosiasi-nya. Saya jadi inget masa lalu betapa nego dg orang yang emosian itu bikin nyesek. Oh, kesepakatan seperti sulit ditemui.
ReplyDeleteInfo yg mantap dan harus diketahui oleh masyarakat luas yg ingin bernegosiasi secara baik dan menghasilkan :)